Marhalah = Angkatan
Kegiatan santri yang ada di pesantren memang sudah dirancang sesuai dengan tujuan Pesantren itu sendiri. Khusus untuk santri kelas 6 Al-Musthafawiyah (Siswa kelas XII SMKIT, SMAIT, dan MA kedepannya), mereka akan dibekali dengan beberapa agenda, keahlian dan keterampilan yang akan menambah pengalaman dan memberikan penguatan. Kerena setiap santri yang akan keluar menjadi seorang alumni dan melanjutkan pendidikannya maupun karirnya di luar pesantren, diharapkan mampu menghadapi tantangan yang ada di masyarakat.
Konsep kepesantrenan Al-Musthafawiyah, idealnya membutuhkan tempo waktu selama 6 (enam) tahun untuk dituntaskan oleh mereka yang memulainya selulus tingkat Sekolah Dasar. Didalamnya terdapat proses pembelajaran pada kegiatan Ta’lim Diniyah, juga program-program yang tidak hanya fokus dalam aspek keilmuan (knowladge) dari santri. Jauh lebih dalam, pesantren juga mengasah keterampilan teknis (hardskills) hingga melakukan pembinaan keterampilan jiwa (softskills) dari santri. Di mana softskills inilah yang sebenarnya relatif perlu memerlukan usaha lebih dalam dibandingkan dua aspek lainnya.
Wadah pendidikan ini perlu dikonsep dengan apik untuk menghadirkan esensi dari “as-sanah an-nihaiyyah” atau santri akhir di lingkungan pesantren. Hal ini dirasa penting dan harus diperhatikan bersama oleh seluruh masyarakat pesantren. Al-Musthafawiyah, lembaga pendidikan Islam, yang nantinya akan melahirkan alumni-alumni berjiwa Aswaja, turut serta merancang program-program yang inovatif guna mempersiapkan alumni yang berkualitas. Riayatu Ath-Tholabah atau Bagian Pengasuhan Santri (BPS) yang menjadi pendorong dalam pembentukkan karakter bagi para santri, telah mempersiapkan beragam program-program santri akhir tersebut, antara lain; Masa Ta’arruf Santri dan Kepanitian Pekan Olahraga Seni Pramuka, Panitia Pentas Seni Bhinneka Tunggal Ika, Tanzhiful Ammah, Workshop Entrepreneur dan Leadership, Riyadhoh atau Olahraga Bersama (senam atau lari pagi bersama santri akhir), Puasa Sunnah bersama, Sholat Tahajud dan Dhuha bersama, Perfotoan bersama dewan masyayikh, Evalusai mingguan santri akhir, Praktik Pengabdian Masyarakat atau belajar berbagi (dengan harta/ilmu) kepada masyarakat, Mufrodat/Muhadatsah bersama santri akhir, Niha’i Show and Competition, Pembekalan Santri Akhir, Ujian Nihai (Imtihan Akhir Sanah), Amaliyah Tadris, dan kegiatan lainnya yang menunjang kebutuhan persiapan calon alumni.
Banyaknya program-program tadi, justru membuat karakter santri semakin matang. Kita sudah sering mendengar istilah “Taharrak! Fa innal fil Harokati Barokah”, yang artinya ; Bergeraklah! Sesungguhnya di dalam pergerakkan, terdapat keberkahan yang akan menyertai.
Pada tahun ini, Bagian Pengasuhan Santri dengan segala keterbatasannya, bermaksud untuk memulai program-program tersebut. Dimulai dari persemian nama dan lambang marhalah, menjadi wadah yang baik untuk mengantar santri akhir menuju Haflatu At-Takharruj atau Wisuda nanti dengan khusnul khotimah. Hal ini akan membuat memori-memori positif bernuansa kepesantrenan pada umumnya, namun tetap dibatasi dengan sunnah atau aturan disiplin pesantren. Sehingga, angkatan yang diresmikan oleh pesantren, hanya ada pada jenjang kelas 6 Al-Musthafawiyah, serta menonaktifkan program-program ilegal yang justru dapat dilakukan oleh kelas-kelas dibawahnya (Santri kelas 1-5 Al-Musthafawiyah). Disinilah bentuk upaya BPS untuk mengorganisir hal-hal positif dengan hal yang selayaknya, serta menjauhi serta mencegah kegiatan yang tidak resmi atau diluar konsep pendidikan 6 (enam) tahun. Hal ini semata-mata dicanangkan agar pesan dari visi pesantren terlaksana, “Menjadi Pesantren yang Unggul, Mandiri, Disiplin, Berwawasan Kebangsaan dengan Berlandaskan Nilai-Nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Vanguard Unity – The Final Graduate 2021
Rabu, 17 Februari 2021
RFMA